Rabu, 13 Maret 2013


Pemimpin Agama
Pergantian Paus Dilaksanakan Sebelum Paskah
Pergantian Paus Dilaksanakan Sebelum Paskah
ISTIMEWA
Kita semua bersyukur atas dedikasi beliau terhadap dunia serta warisan yang ditinggalkannya.
VATIKAN - Pengunduran diri Paus Benediktus XVI masih menjadi headline media-media di Eropa. Hari kedua sejak Paus mengeluarkan pernyataan mundurnya, banyak pihak kini mulai menduga-duga siapa calon pengganti pemimpin umat Katolik itu.

Menjawab desas-desus itu, pria berusia 85 tahun itu menegaskan tidak akan ikut campur dalam pemilihan Paus yang baru. Pernyataan itu disampaikan Paus melalui kakaknya, Georg Ratzinger, Selasa (12/2). "Meski tidak akan melakukan intervensi, tetapi Paus akan ada jika dibutuhkan," kata Georg Ratzinger kepada BBC.

Pengunduran diri Paus telah membuat Vatikan lebih sibuk dari biasanya. Mereka berupaya untuk bisa melantik Paus yang baru sebelum Paskah tiba, yakni pada 29 Maret nanti. "Kami ingin punya Paus baru sebelum paskah,"kata juru bicara Vatikan, Federico Lombardi.

Target Paus baru sebelum Paskah itu menjadi pertanda bahwa proses pemilihan pemimin umat Katolik itu kemungkinan akan dilakukan dalam tempo 15 hari sampai 20 hari sejak Paus mundur karena alasan kesehatan dan usia yang sudah uzur.

Sebelum menyatakan mundur, Paus rupanya sudah mengubah aturan untuk pemilihan penggantinya. Di dalam perubahan itu disebutkan paus baru dinyatakan terpilih bila mendapat dukungan dua pertiga suara mayoritas.

Wartawan Italia, Andrea Tor nielli, dalam tulisannya "Vatikan Insider" mengungkapkan kendati para Kardinal didorong untuk melakukan internasionalisasi, tapi persentase Kardinal masih mencerminkan pengaruh besar Eropa kuno dan tidak mengusung perkembangan serta perluasan setengah abad agama Katolik.

Saat ini, muncul spekulasi bahwa Paus berikut akan berasal dari Amerika Latin, yang merupakan tempat tinggal dari lebih 40 persen umat Katolik dunia. Calon kuat yang disebut adalah Uskup Agung Sao Paulo, Odilo Scherer, dan dari Argentina, Leonardo Sandri.

Calon Afrika
Selain itu, bisa juga pilihan jatuh ke Afrika yang kandidat kuatnya adalah Kardinal Ghana, Peter Turkson, dan Kardinal Nigeria, Francis Arinze. Sedangkan nama yang disebut dari Eropa adalah Uskup Agung Milan, Angelo Scola. Sementara itu, Uskup Agung Semarang, Mgr Johannes Pujasumarta, meminta umat Kristiani tidak gelisah dengan keputusan mundur Paus Benediktus XVI.

Kekaryaan paus asal Jerman itu disyukuri para umat. Menurut dia, umat Kristiani dapat terus berkarya untuk dunia dan umat manusia dengan penyertaan Roh Kudus. Mgr Pujasumarta menyatakan pihaknya cukup memahami keputusan Paus Benediktus XVI mengundurkan diri.

Berbeda dengan "kelaziman" selama ini, Paus Benediktus XVI asal Jerman itu mengundurkan diri saat dirinya masih dalam keadaan sehat walafiat."Kita semua bersyukur atas dedikasi beliau terhadap dunia serta warisan yang ditinggalkannya," katanya. uci/AFP/Ant/AR-4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar