Ledakan Dekat KBRI Irak Tewaskan 25 Orang
Jum'at, 15 Maret 2013 10:24 wib

Bom di Irak (Foto: AFP)
BAGHDAD - Rangkaian ledakan dan serangan terjadi di Irak Kamis 13 Maret. Salah satu ledakan yang berasal dari bom dilaporkan terjadi tidak jauh dari Kedutaan Besar Indonesia di Baghdad, Irak.
Korban tewas termasuk tujuh orang petugas polisi, 15 orang warga sipil, serta tiga militan. Usai ledakan, beberapa orang bersenjata melepaskan tembakan yang melukai sekira 55 jiwa.
Serangan bersenjata ini terjadi di Gedung Kementerian Kehakiman Irak yang berlangsung selama satu jam. Baku tembak berlangsung selama satu jam dan berakhir setelah pihak berwenang Irak menyerbu gedung serta menewaskan pelaku dan membebaskan ratusan pegawai yang tertahan di gedung itu.
Deputi Kementerian Kehakiman Busho Ibrahim mengatakan, lebih dari 1.000 orang di dalam gedung empat lantai tersebut. Menteri Kehakiman Irak saat itu tengah berada di luar negeri ketika kejadian berlangsung.
"Saat ledakan dan tembakan terjadi, para penjaga mengevakuasi saya keluar pintu. Ketika itu saya tidak tahu apa yang tengah terjadi," ujar Ibrahim, seperti dikutip Gulf Today, Jumat (15/3/2013).
Ledakan ini terjadi di wilayah Alawi, yang berdekatan juga dengan gedung Kementerian Luar Negeri dan Budaya Irak pada Kamis sekira pukul 13.30 siang waktu setempat. Di saat bersamaan, kelompok bersenjata berupaya memaksa masuk ke dalam gedung Kementerian Kehakiman.
Menurut juru bicara Badan Anti-Teror Irak Sabah Noori, beberapa militan berupaya keras untuk masuk ke dalam gedung kementerian. Sementara ledakan dipicu oleh mereka, ketika berupaya masuk ke dalam gedung kementerian.
Tidak ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas kejadian ini. Tetapi serangan serupa biasa dilakukan oleh kelompok afiliasi Al Qaeda Irak. Kelompok yang bernama Islamic State of Iraq itu, biasa menggunakan bom mobil dan rangkaian ledakan untuk mengikis kepercayaan warga Irak terhadap pemerintah. (faj)
Korban tewas termasuk tujuh orang petugas polisi, 15 orang warga sipil, serta tiga militan. Usai ledakan, beberapa orang bersenjata melepaskan tembakan yang melukai sekira 55 jiwa.
Serangan bersenjata ini terjadi di Gedung Kementerian Kehakiman Irak yang berlangsung selama satu jam. Baku tembak berlangsung selama satu jam dan berakhir setelah pihak berwenang Irak menyerbu gedung serta menewaskan pelaku dan membebaskan ratusan pegawai yang tertahan di gedung itu.
Deputi Kementerian Kehakiman Busho Ibrahim mengatakan, lebih dari 1.000 orang di dalam gedung empat lantai tersebut. Menteri Kehakiman Irak saat itu tengah berada di luar negeri ketika kejadian berlangsung.
"Saat ledakan dan tembakan terjadi, para penjaga mengevakuasi saya keluar pintu. Ketika itu saya tidak tahu apa yang tengah terjadi," ujar Ibrahim, seperti dikutip Gulf Today, Jumat (15/3/2013).
Ledakan ini terjadi di wilayah Alawi, yang berdekatan juga dengan gedung Kementerian Luar Negeri dan Budaya Irak pada Kamis sekira pukul 13.30 siang waktu setempat. Di saat bersamaan, kelompok bersenjata berupaya memaksa masuk ke dalam gedung Kementerian Kehakiman.
Menurut juru bicara Badan Anti-Teror Irak Sabah Noori, beberapa militan berupaya keras untuk masuk ke dalam gedung kementerian. Sementara ledakan dipicu oleh mereka, ketika berupaya masuk ke dalam gedung kementerian.
Tidak ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas kejadian ini. Tetapi serangan serupa biasa dilakukan oleh kelompok afiliasi Al Qaeda Irak. Kelompok yang bernama Islamic State of Iraq itu, biasa menggunakan bom mobil dan rangkaian ledakan untuk mengikis kepercayaan warga Irak terhadap pemerintah. (faj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar